ARTICLE AD BOX
ANGKOLA BARAT, Waspada.co.id – Kejadian mencekam terjadi di Tapanuli Selatan (Tapsel) saat istri Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, Ny Rosalina Siregar, bersama sopir dan seorang penumpang menjadi korban teror oleh sepuluh orang tak dikenal. Insiden ini terjadi di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Dusun Tobotan, Desa Aek Nabara, Kecamatan Angkola Barat, pada, Sabtu (23/11) sore, kemarin.
Korban yang sedang dalam perjalanan pulang dari Muara Batangtoru, terkejut ketika dua mobil jenis mini bus hitam mendekat dan memepet kendaraan yang mereka tumpangi. Tak lama, kedua mobil itu mendahului dan menghalangi jalan, memaksa sopir untuk berhenti. Tak lama setelahnya, sepuluh orang yang mengaku hendak melakukan pemeriksaan terkait narkoba, turun dan menggedor-gedor kaca mobil dengan kekerasan.
Sopir yang ketakutan, Usman Saleh Siagian, mengatakan bahwa pelaku memaksa mereka untuk keluar dan membuka mobil. “Buka..buka..buka. Keluaaaar dari dalam mobil, kami menduga mobil ini membawa narkoba,” ujar Usman menirukan ancaman pelaku.
Meskipun mendapat izin dari Rosalina untuk keluar, Usman dengan wajah pucat melangkah keluar dan melihat bahwa mereka dikepung oleh sepuluh orang tersebut. Mereka kemudian dipaksa membuka bagasi mobil untuk digeledah. Namun, setelah pemeriksaan berlangsung, tidak ditemukan barang yang dapat membuktikan tuduhan tersebut.
“Setelah diperiksa, tidak ditemukan narkoba seperti yang mereka tuduhkan,” ungkap Usman, masih terbata-bata.
Pihak kuasa hukum dari calon Bupati Dolly Pasaribu, yang turut hadir dalam konferensi pers, segera melaporkan insiden tersebut ke Polres Tapanuli Selatan H Tris Widodo SH MH, yang mendampingi Adnan Buyung Lubis SH, menyatakan bahwa laporan resmi telah diajukan dengan nomor STTLP/B/434/X1/2024/SPKT.
Mereka mendesak pihak berwajib untuk segera memproses kasus ini dan mengungkap siapa yang berada di balik tindakan premanisme tersebut.
Masyarakat Tapsel Khawatir Menjelang Pilkada, Ormas HBB Desak Pokres Tapsel dan Polda Sumut Bertindak
Terkait ketidak kondusifan situasi keamanan di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sekretaris DPC Horas Bangso Batak (HBB) Tapsel, Kaman Pohan, mengungkapkan keprihatinannya terhadap terjadinya aksi teror dan intimidasi yang terjadi di wilayah tersebut.
Menurut Kaman Pohan, aksi diduga bandit yang terjadi pada istri Dolly Pasaribu tersebut menunjukkan adanya potensi ancaman terhadap keselamatan warga menjelang pesta demokrasi Pilkada yang akan datang.
“Situasi keamanan yang tidak stabil ini harus segera diatasi. Kami meminta pihak Polres Tapsel dan Polda Sumatera Utara untuk menurunkan tim khusus untuk menyelidiki dan menangkap para pelaku yang diduga merupakan bandit-bandit atau orang tak dikenal yang telah meresahkan masyarakat,” ujar Kaman Pohan dalam keterangannya kepada Waspada Online, Minggu (24/11) malam.
Ia juga menambahkan bahwa masyarakat Tapanuli Selatan kini berada dalam keadaan was-was, mengingat kejadian tersebut terjadi menjelang Pilkada. “Kami khawatir hal ini bisa menggangu pesta rakyat yang harusnya berlangsung dengan aman dan damai. Kami meminta agar pihak berwajib segera bertindak,” tegas Kaman Pohan.
Terkait hal ini, warga Tapsel berharap agar aparat kepolisian dapat segera mengusut tuntas insiden tersebut dan memastikan bahwa situasi di daerah Tapsel kembali kondusif, agar masyarakat tidak merasa terancam selama proses Pilkada berlangsung. (wol/acm)
Editor: Rizki Palepi