ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Yayasan Pusat Kajian dan Pengembangan Islam (YPKPI) Masjid Raya Baiturrahman Jawa Tengah, Ahmad Darodji, menegaskan bahwa tidak ada pengusiran jamaah oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) saat Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan Salat Jumat. Klarifikasi ini disampaikan Ahmad Darodji ketika menghadiri Konferensi Zakat Internasional (ICONZ) Baznas RI di Bandung, Rabu.
“Itu sebenarnya hanya meluruskan shaf. Ada seseorang yang sempat berdiri, yang dikira diusir itu ternyata staf Wapres sendiri,” ungkap Ahmad.
Menurut Ahmad, sebelum kedatangan Gibran di Masjid Baiturrahman, anggota Paspampres memang sudah berada di lokasi untuk menjalankan tugas pengamanan. Salah satu anggota sempat menduduki tempat yang kemudian akan digunakan oleh Gibran. Ketika Gibran tiba, shaf diluruskan dan ruang diperluas agar jamaah dapat merapatkan barisan.
“Ini wajar, karena beliau Wakil Presiden, tentu ada pengamanan dari Paspampres. Namun, semuanya tetap dilakukan dengan hormat dan sesuai protokol,” jelas Ahmad.
Ahmad juga menyoroti sikap rendah hati Gibran yang menolak perlakuan istimewa meskipun posisinya sebagai Wakil Presiden. Saat tiba di masjid, Gibran sebenarnya disiapkan tempat di shaf depan dan sajadah khusus yang biasa digunakan tamu kehormatan. Namun, ia menolak dan memilih berwudu bersama jamaah lainnya serta duduk di tempat yang sama dengan jamaah biasa.
“Saya sempat mengantar beliau dari kantor MUI ke masjid. Kami sudah menyiapkan tempat khusus untuk wudu, tapi beliau memilih bergabung dengan jamaah lain. Bahkan, beliau juga tidak mau duduk di shaf depan,” tambah Ahmad.