Warning: session_start(): open(/home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions/sess_40c4bb23a428bb187c9a113982436f8a, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Komisi III DPR RI: Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Kejahatan yang Mencoreng Pendidikan - Beritaidonline

Komisi III DPR RI: Pabrik Uang Palsu di UIN Makassar Kejahatan yang Mencoreng Pendidikan

5 days ago 1
ARTICLE AD BOX

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo menyebut, penemuan pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar merupakan sebuah kejahatan.

Dikatakan mantan Ketua DPRD Kota Makassar ini, kejahatan yang dilakukan 15 tersangka termasuk Kepala Perpustakaan ini telah mencoreng institusi pendidikan.

“Suruh polisi bongkar kejahatanlah, praktek kejahatan itu sudah mencoreng institusi pendidikan,” ujar RL, akronim namanya, kepada fajar.co.id, Selasa (17/12/2024) malam.

RL semakin heran karena UIN Alauddin Makassar dikenal sebagai kampus yang dinaungi Kementerian Agama melakukan hal tak terduga.

“Di bawah kementerian agama pula, ternyata praktik kejahatan pabrik pemalsuan uang sangat sangat mencoreng,” sesalnya.

Sebelumnya diberitakan, setelah melakukan penggerebekan pabrik uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Polres Gowa menetapkan 15 tersangka.

Hal ini diungkapkan Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak saat menggelar ekspose kasus di kantornya, Senin (16/12/2024). “Saat ini kami sudah mengamankan 15 tersangka,” ujar Reonald kepada awak media, Senin malam.

Dikatakan Reonald, dari seluruh tersangka pihaknya telah melakukan penahanan terhadap sembilan tersangka.

Selain Kepala Perpustakaan inisial IB, Reonald masih enggan menjelaskan identitas para tersangka lainnya. “Sembilan kita sudah lakukan penahanan, lima dalam perjalanan dari Mamuju, satu dari Wajo,” ucapnya.

Kata Reonald, pihaknya telah melakukan penyelidikan kasus tersebut sejak awal Desember 2024 lalu. “Saat ini sudah ditingkatkan ke penyidikan, kami mohon waktu dulu kepada rekan-rekan bahwa ini kita masih kembangkan lagi,” tandasnya.

Read Entire Article