Warning: session_start(): open(/home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions/sess_fe4ea604813ebbbea855c89d8f903e5a, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Mandi Junub Bisa Tidak Sah, Hindari Sabun dan Sampo Sebelum Selesai - Beritaidonline

Mandi Junub Bisa Tidak Sah, Hindari Sabun dan Sampo Sebelum Selesai

4 days ago 1
ARTICLE AD BOX

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Gus Baha, ulama yang dikenal dengan penjelasannya yang sederhana namun mendalam, memberikan penjelasan penting terkait tata cara mandi junub.

Menurutnya, mandi junub harus dilakukan dengan benar agar ibadah yang dilakukan setelahnya sah di sisi Allah.

Dalam ceramahnya dikutip dari unggahan akun x @kyai_think, Gus Baha menjelaskan bahwa saat mandi junub, tidak diperbolehkan menggunakan sabun atau sampo sebelum proses mandi selesai.

“Syaratnya mandi atau wudhu itu jangan ada di tubuh sesuatu yang mengepul air, misal sabun, sampo atau yang lainnya,” ujar Gus Baha dikutip pada Kamis (19/12/2024).

Hal ini karena sabun dan sampo dapat mengubah sifat air yang digunakan untuk mandi.

“Makanya kayak orang mandi junub itu banyak yang salah, jadi 1 ciduk air lansung pakai sampo,” sebutnya.

Karena adanya sabun atau sampo di tubuh, air yang digunakan untuk mandi berikutnya menjadi mutagoyyir (berubah sifatnya).

Akibatnya, air tersebut tidak dapat menghilangkan hadats besar, sehingga mandi junub dianggap tidak sah.

“Berarti semua air ini tidak bisa menghilangkan hadats besar, karena posisi air yang ke seluruh tubuh berbau sampo,” terangnya.

Untuk memastikan mandi junub sah, Gus Baha menyarankan menggunakan air bersih terlebih dahulu hingga proses mandi junub selesai.

Setelah itu, barulah boleh menggunakan sabun atau sampo.

“Tapi kalau kamu pakai sampo dulu, kalau rambutnya banyak, maka potensi air yang menyebar sudah menjadi mutagoyyir,” kuncinya.

(Muhsin/fajar)

Read Entire Article