Warning: session_start(): open(/home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions/sess_9e002aeed888d8259f8c4ca6e0e09663, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Penampakan Mesin Cetak Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, Polisi Beri Bocoran Mengejutkan - Beritaidonline

Penampakan Mesin Cetak Uang Palsu di Kampus UIN Makassar, Polisi Beri Bocoran Mengejutkan

6 days ago 1
ARTICLE AD BOX

FAJAR.CO.ID,.GOWA — Setelah menetapkan 15 tersangka kasus uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak menyebut bahwa kemungkinan masih ada tambahan.

“Mungkin masih ada lagi tersangka selanjutnya makanya kami minta sabar dulu karena masih dikembangkan,” ujar Reonald kepada awak media saat menggelar ekspose kasus, Senin (16/12/2024) malam.

Dijelaskan Reonald, pihaknya telah mengamankan sekitar 100 jenis barang bukti. Di antaranya, mesin yang digunakan mencetak uang palsu.

“Salah satu buktinya ada mesin yang kami barusan cek ini,” sebutnya.

Diceritakan Reonald, awal penemuan pabrik uang palsu itu ketika seorang pesuruh salah seorang staf Kampus UIN Makassar membayar tagihan di salah satu pembiayaan (sebelumnya ditulis Pegadaian) di Gowa.

“Jadi begini awal mula menyidik perkara ini ditemukannya uang palsu senilai Rp500 ribu dengan emisi terbaru,” Reonald menuturkan.

Tambahnya, ketika melakukan pengembangan, kembali ditemukan 4467 lembar barang bukti dengan pecahan Rp100 ribu.

“Ini nanti ada barang buktinya lainnya, jadi sabar kita akan rilis kembali dan langsung disampaikan oleh bapak Kapolda,” tukasnya.

Diakui mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini, pengungkapan kasus besar di kampus ternama itu berkat kerjasama yang dilakukan pihaknya.

“Kami melakukan join investigation dan kami lakukan penyelidikan ini menggunakan teknologi scientific investigation,” terangnya.

Dalam penyelidikan itu, kata Reonald, pihaknya melihat Labfor Polda Sulsel, Bank Indonesia, BRI, BNI, dan Rektor Prof Hamdan Juhannis.

Read Entire Article