ARTICLE AD BOX
FAJAR.CO.ID, GOWA — Kasus peredaran uang palsu yang melibatkan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terus menuai sorotan.
Salah satu nama yang mencuat adalah inisial ASS, seorang pengusaha yang disebut memiliki peran penting dalam skandal ini.
ASS diduga memainkan peran sentral dalam produksi dan distribusi uang palsu tersebut.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, saat menggelar ekspose kasus di Mapolres Gowa pada Kamis (19/12/2024).
Menurut Yudhi, rumah tersebut menjadi lokasi awal produksi uang palsu sebelum dipindahkan ke gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Aktivitas di rumah itu terbatas oleh kapasitas alat yang digunakan. Namun, ketika kebutuhan mencetak meningkat, para pelaku memilih untuk membawa operasi mereka ke kampus.
“Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jalan Sunu. Kemudian di jalan Yasin Limpo (UIN Alauddin Makassar) Sungguminasa,” ujar Yudhi kepada awak media.
Diungkapkan Yudhi, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat uang palsu itu dibeli dari China.
“Untuk uang kertasnya itu juga impor beli dari China, bahan bakunya juga tinta dan lain sebagainya beli dari Cina,” tukasnya.
Diceritakan Yudhi berdasarkan hasil interogasi awal, pembuatan uang palsu itu dimulai sejak 2010 lalu.
“Kemudian 2011 sampai 2012 (ASS) sempat mencalonkan wali kota Makassar, namun tidak mendapat kursi,” bebernya.
Lanjut Yudhi, pada Juni 2022 ASS kembali lagi untuk merencanakan dan mempelajari pembuatan uang palsu.