Warning: session_start(): open(/home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions/sess_1fc4fe42b26860a7558537af52750f84, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaidonline/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaidonline/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Warga Terdampak Banjir Emoh Tinggalkan Rumah karena Takut Pencuri, Kombes Ngajib: Saya Jamin Semua Aman - Beritaidonline

Warga Terdampak Banjir Emoh Tinggalkan Rumah karena Takut Pencuri, Kombes Ngajib: Saya Jamin Semua Aman

4 hours ago 1
ARTICLE AD BOX

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib memastikan seluruh rumah pengungsi yang ditinggalkan tetap aman.

Hal ini ditegaskan Ngajib setelah menemui sejumlah warga yang tetap bertahan di rumahnya masing-masing karena takut dimasuki pencuri.

“Saya jamin kalau semua semuanya kita amankan,” ujar Ngajib di hadapan warga, Senin (23/12/2024).

Dibeberkan orang nomor satu di Mapolrestabes Makassar ini, di lokasi banjir anggotanya bersama personel gabungan siaga melakukan pengamanan setiap waktu.

“Semua anggota, baik Polrestabes, Polda, Brimob, TNI, semuanya ada di sekitar lokasi,” tukasnya.

Kata Ngajib, bukan hanya bersiaga di posko yang telah dibangun, personel gabungan juga melakukan patroli di sekitar blok 8 dan 10 menggunakan perahu karet.

“Juga kita melakukan patroli, jadi kita jamin masyarakat yang terdampak kita jamin keamanannya,” tegasnya.

Mantan Kapolrestabes Palembang ini menekankan agar warga memberikan kepercayaannya kepada pihak kepolisian mengenai keamanan rumah mereka.

“Serahkan keamanan rumah kepada kami, ini juga untuk menjaga keselamatan mereka supaya mau kita evakuasi,” kuncinya.

Sebelumnya, salah seorang warga yang ditemui di blok 8 bernama Basir (50) mengaku enggan meninggalkan lokasi karena takut rumahnya dimasuki pencuri.

Mereka khawatir akan potensi pencurian, terutama kendaraan yang terparkir di sekitar rumah.

“Kalau malam, kita harus berjaga. Jangan sampai ada yang kehilangan,” jelas Basir.

Bagi mereka yang tetap tinggal di lokasi, tenda seadanya menjadi satu-satunya tempat berlindung. (Muhsin/fajar)

Read Entire Article